Medanbisnisdaily.com-Medan. Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2018 yang telah berlangsung Kamis (18/10/2018) di TB Silalahi Center, Soposurung, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, juga bagian dari penguatan Geopark Kaldera Toba (GKT) yang sedang diusulkan ke UNESCO.
“Ini adalah sebuah ‘flagship’ dalam bentuk festival musik kepada dunia luar. Sebuah tourism branding,” kata Direktur Festival TCWMF 2018, Irwansyah Harahap kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (20/10/2018), di Medan.
Irwansyah mengaku setelah selang waktu yang cukup lama di tahun 2002, ia memulai kiprah festival world music lewat “Bali World Music Festival 2002” di Bali, ia berharap festival world music yang ada di wilayah Danau Toba dapat menjadi satu ajang dan suguhan festival yang lebih besar lagi.
“Kami dengan sengaja memulainya dengan format festival yang lebih kecil dan intimate. Namun begitu mendengar adanya festival ini, banyak respon dari teman-teman kelompok musisi, baik dari dalam maupun luar negeri yang sangat antusias ingin berpartisipasi,” tutur Irwansyah.
Irwansyah berharap kegiatan ini akan membawa spirit dan tema “Kaldera Toba” sebagai flagship yang baru ke dunia luar melalui sebuah festival musik yang akan mengokohkan posisi Danau Toba sebagai produk warisan bumi.
Melengkapi informasi, kelompok musik dan musikus yang tampil di TCWMF 2018 antara lain, Rumah musik Suarasama, Mataniari, Trio UDW dan musikus asal Bali, I Gusti Ayu Laksmiyani atau yang akrab dipanggil, Ayu Laksmi.
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/10/20/54895/toba_caldera_world_music_festivasebuah_flagship_perkuat_dukungan_gkt/
Discussion about this post