Museum Batak

MUSEUM BATAK

Sejak zaman dahulu, orang Batak telah mengenal nilai-nilai budaya yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya tulisan Batak, bahasa Batak, gondang Batak (uning-uningan), pakaian Batak (ulos), adat Batak, prinsip Dalihan Natolu, dan penggunaan marga. Selain dari pada nilai budaya yang bersifat material tersebut, ada juga nilai yang bersifat formal, yaitu upacaraperkawinan menurut adat batak. Keseluruhan nilai-nilai tersebut merupakan deep culture, yaitu nilai-nilai yang tidak luntur oleh hujan dan tidak layu oleh panas, kokoh, dan tahan uji, sulit dihapuskan oleh pengaruh luar, selalu relevan dan mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Museum Batak siang hari

Semakin rendahnya apresiasi masyarakat Batak, terutama generasi muda terhadap budaya Batak. Hal ini menjadi masalah serius karena akan berakibat hilangnya rasa bangga dan identitas pribadi generasi-generasi muda Batak dimasa yang akan datang. Sedikit demi sedikit budaya tersebut hilang dari kehidupan sehari-hari, tulisan Batak tidak terlalu terkenal lagi, peninggalan-peninggalan nenek moyang berupa benda-benda bersejarah dan tulisan-tulisan sudah berserakan dimana-mana.

Hal inilah yang menjadi dasar dibangunnya Museum Batak menjadi tempat penyimpanan barang-barang peninggalan budaya Batak yang memerlukan perlakuan khusus, dan sekaligus tempat memamerkan benda-benda peninggalan budaya Batak. Selain itu museum Batak TB Silalahi Center