Home
Pesta Budaya Tradisional batak 2018
TB Silalahi Center adalah organisasi non profit dalam bidang kebudayaan, sosial dan pendidikan. Salah satu wujud kegiatannya adalah pendirian dan pengelolaan Museum Batak yang bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat Batak khususnya generasi muda untuk hidup lebih baik melalui kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang orang Batak dan lewat perjalanan hidup tokoh Batak. Dalam hal ini TB Silalahi Center melalui Museum Batak sebagai institusi pelestarian budaya 6 puak Batak (Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak dan angkola), mengemas lebih menarik upaya pelestarian budaya tersebut dengan diadakannya Pesta Budaya Tradisional Batak yang secara rutin setiap tahunnya untuk menghidupkan kembali, mempertunjukan, dan mengajak masyarakat turut serta dalam berbagai kegiatan seni budaya yang hampir punah.
Tahun ini TB Silalahi Center kembali menggelar Pesta Budaya Tradisional Batak yang ke-9 dengan tema “Berakar Dalam Budaya, Kuat Dalam Berbangsa”. Adapun kegiatan yang akan diselenggarakan dalam bentuk perlombaan antara lain : Manortor dan Maminta Gondang (tingkat SMA), Martumba (tingkat SD), Paduan Suara (Umum/14-40 tahun), Uning-uningan (SD-SMA), Mangandung dengan tema “Kerusakan Lingkungan” (SD-Mahasiswa), Fashion Show Design Busana Motif Ulos (Umum) dan Menulis Aksara Batak (SMP).
Pesta Budaya Tradisional Batak 2018 akan diselenggarakan pada :
Tanggal : 7 Juli 2018
Pukul : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Museum TB Silalahi Center
Jl. DR. TB Silalahi No. 88 Desa Pagar Batu Balige, Toba Samosir
By : Yerish
Batak Makin Dikenal Lewat Museum
Ada dua aspek dan nilai berharga sekaligus yang diperoleh bila mengunjungi Museum Batak TB Silalahi Center di Balige. Pertama, aspek wisata karena letaknya di pinggir Danau Toba dengan pemandangan yang indah serta arsitektur bangunan yang artistik, dan aspek kedua, koleksi artefak dan peninggalan leluhur nenek moyang Batak yang memberikan banyak pengetahuan, inspirasi, dan motivasi. Itulah sebabnya tak heran sejak diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 18 Januari 2011 museum yang digagas dan didirikan oleh Letjen TNI Dr TB Silalahi, SH menjadi perhatian nasional dan internasional. Orang makin kenal Batak lewat museum.
Pada Malam Anugerah Pelestari Cagar Budayadan Permuseuman di Museum Nasional di Jakarta (5/9) Museum Batak kembali menjadi perhatian. Kemendikbud Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman menganugerahkan Museum Batak sebagai Museum Swasta Terbaik Indonesia 2014. Wamen Dikbud Wiendu Nuryati menyatakan apresiasi khusus kepada Museum Batak. Menurut dia, museum tersebut sangat pantas memperoleh predikat sebagai museum swasta terbaik. Sebab, selain memiliki koleksi yang bernilai seni dan sejarah tinggi juga dikelola dengan sangat profesional. TB Silalahi sangat terkesan dengan penghargaan tersebut. Ini sekaligus bentuk pengakuan bahwa seni dan budaya sangat tinggi. “Penghargaan ini semakin menegaskan bahwa seni dan budaya Batak tidak kalah dari budaya
daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
PROFILE TB SILALAHIPROFIL TB SILALAHI
Tiopan Bernhard Silalahi dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 17 April 1938, ditengah-tengah keluarga yang berkecukupan pada saat itu karena Ayahnya adalah seorang supir pibadi seorang Belanda yang menjabat sebagai kepala perkebunan di daerah Sidamanik dan Tiga balata.
hari Jumat. Karena tidak mau merepotkan sang ibu TB. Silalahi kecil juga bekerja sebagai penjual es cendol, mencuci mobil, menjadi kacung tenis, mencap kertas rokok untuk sekedar membiayai sekolah dan hidup mandiri, hal itu berlanjut hingga beliau duduk di bangku SMA yang membentuknya menjadi manusia yang berjiwa besar dan mandiri. TB. Silalahi kecil juga dikenal sebagai anak yang hadal atau lebih tepatnya adalah anak yang hiperaktif, berani, dan selalu tampil sebagai pemimpin, beliau tidak takut memasuki daerah-daerah yang diyakini sangat angker oleh penduduk kampungnya.